Kamis, 18 Juni 2009

Perbaikan MID TEST PLLB

1. Lahan basah di Kalimantan Selatan memang memiliki peran penting untuk siklus hidrologis, yaitu :
Menyediakan air sepanjang tahun khususnya ke akuifer (pengisian kembali air tanah) dan lahan basah lain. nilai 70 karena saat ini pemanfaatan air tanah cukup baik.

- Mengendalikan terjadinya luapan air pada musim penghujan.nilai 60 karena saat ini masih terdapat dimana-mana.

- Menjernihkan air buangan serta dapat menyerap bahan-bahan polutan dengan kapasitas

tertentu. nilai 60.

- Mencegah intrusi air asin. nilai 70.

- Membantu melindungi daerah pantai dari aktivitas gelombang dan badai. nilai 70

- Mengendalikan erosi serta mampu menahan lumpur. nilai 70

- Penting untuk konservasi khususnya siklus

spesies tanaman, ekosistem, bentang alam,

proses alam, komunitas. nilai 65.

2.Pada penerangan awal kita diberi tahu bahwa curah hujan rata-rata tahunan di Meratus 100 M liter (100.000.000 liter) per bulan, yang artinya dalam setahun curan hujan rata-ratanya adalah:

(100.000.000 liter/bulan) x (12 bulan) = 1.200.000.000 liter/tahun

Keterangan berikutnya menyebutkan bahwa 80% dari curah hujan tersebut menjadi air larian dan masuk ke berbagai sungai:

80% dari 1.200.000.000 = 960.000.000 liter/tahun

Diantara air tersebut mengalir ke sungai Riam Kiwa sebanyak 1.800.000 liter. Dilanjutkan pada keterangan berikutnya, bahwa sungai tersebut hanya mampu mengairi 100 hektar lahan masing-masing 9.000 liter, saya mengasumsikan totalnya menjadi 900.000 liter (100 x 9.000 liter). Apakah Anda setuju dengan pengalian yang saya lakukan, saya harap untuk sampai hal ini adalah ya. (coba katakan ya, sepakat kita…)

Nah, di mulai dari sini lah kebingungan saya muncul. Jika demikian, maka air yang mengalami evaporasi dan evapotranspirasi adalah sisanya:

Evaporasi dan evapotranspirasi = Air yang melalui Riam Kiwa – air untuk

mengairi 100 hektar lahan

= 1.800.000 – 900.000

= 900.000 liter

Dijelaskan bahwa dengan asumsi yang sama vegetasi berperan dalam evapotranspirasi pada lima sungai lainnya, yakni, sungai Riam Kanan, sungai Amandit, sungai Batang Alai, sungai Alabio dan sungai Tabalong, di mana perbandingan debit airnya sepanjang tahun 1 : 1 : 1 : 1 : 1.

Menurut pandangan saya, jika halnya demikian maka debit air yang mengalir di setiap sungai pada setiap tahunnya adalah sama yaitu 1.800.000 liter/tahun, dengan 900.000 liter/tahun digunakan untuk mengairi pertanian. Maka sisa air yang berevaporasi dan evapotranspirasi pun adalah sama 900.000 liter/tahun. Untuk yang satu ini ada banyak perbedaan pendapat terhadap maksud dari ‘asumsi yang sama’, tapi ya,, seperti inilah saya menjawab soal ini pada mid test waktu itu. Jadi, total evapotranspirasi dan evaporasi yang terjadi adalah 900.000 liter/tahun.

Perbandingan antara evapotranspirasi dan evaporasi adalah 1 : 2, maka:

Evapotranspirasi = (1/3) x 900.000 = 300.000 liter/tahun

Evaporasi = (2/3) x 900.000 = 600.000 liter/tahun

Peranan vegetasi dalam berevapotranspirasi pada setiap sungai adalah 300.000 liter/tahun.


3. Rawa lebak (floodplain) adalah perairan dataran rendah
yang terbentuk karena air sungai tidak mampu dialirkan,
sehingga menggenangi daerah sekitar sungai. Sedangkan rawa pasang surut adalah
rawa pantai dipengaruhi fluktuasi pasang surut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar